KELAS 'SERIUS' VS KELAS 'SANTAI'

Hasil UTS kemarin telah menunjukkan sebuah bukti adanya perbedaan antara kelas ‘serius’ dan kelas ‘santai’. Ketika tatap muka dilakukan di ruang kelas serius hanya 2 kali sebelum saatnya waktu UTS tiba, dibanding dengan kelas santai yang sampai tujuh kali, ternyata hasil UTS membuktikan 30% siswa di kelas ‘serius’ mendapatkan nilai A plus, 40% nilai A, dan sisanya nilai B. sedangkan di kelas santai, meski tatap muka sering diadakan, berbagai tugas, latihan, diskusi dan simulasi telah dilakukan namun hanya kurang lebih 10% saja yang mencapai nilai A plus, 25% B, dan 35% C. Bahkan sisanya harus mengulang kembali alias remedial. Tragis bukan, lantas dimana letak kesalahannya, apakah karena statusnya yang ‘santai’. Santai dalam menghadapi segala hal, santai meski Ujian Akhir Nasional segera menghampiri, penentuan kelulusan telah menunggu, menentukan nasib masa depan, lanjut sekolah, atau tidak lulus, tapi cukup ‘santai-santai’ saja… atau karena lingkungan kelas yang kurang cukup kuat untuk bersynergy dalam belajar, untuk bekal masa depan, pergi ke sekolah asal cukup uang jajan, datang pake seragam lengkap, bertemu teman-teman, bercanda, abis itu pulang lagi, cukup dengan hal seperti itu. Kurang ada motivasi untuk saling berlomba demi meraih prestasi yang lebih baik. Ada apa dengan kelas ‘santai’?!
Masa depan terbentang luas di depan kita, jika menyikapinya dengan tidak sungguh-sungguh, kita hanya akan terjebak didalamnya, menjadi korban dari kemajuan tekhnologi dan peradaban, bukan menjadi bagian dari peradaban itu sendiri, ketika orang lain sedang berlomba untuk meraih cita-citanya, orang ‘santai’ hanya menonton dan menyaksikan, g dapat apa apa, mungkin sedikit komentar tidak penting buat orang lain, bukan koreksi terhadap diri sendiri. Merasa puas dengan yang ada, padahal tantangan semakin hidup semakin banyak seiring bertambahnya usia. Jadi, buat adik-adik di kelas santai khususnya, ayo bangkit dari sekarang, mulai menatap masa depan, mau jadi apa, seperti apa kita 5 – 10 taun ke depan jika dari sekarang kita hanya berleha-leha dan bersenang-senang. Jadilah seseorang yang engkau inginkan, raihlah cita-citamu, dan jadilah manusia yang bermanfaat buat sekitarnya.
So, mulai sekarang, biar ‘santai’ tapi belajar jalan terus ya.. bisa ko 