Postingan

Perbedaan Antara Hotel dan Motel

Gambar
Kebanyakan orang biasanya tinggal di hotel untuk jangka waktu yang lebih lama mungkin hingga satu atau dua minggu. Perbedaan Hotel dan Motel Motel Motel sering dimiliki secara pribadi dan kuno; Anda dapat menemukan Motel di sepanjang jalan daripada di kota. Ini luar biasa bagi keluarga yang sedang dalam perjalanan dan merindukan tempat tidur yang nyaman untuk tidur di malam hari. Sebagian besar orang yang tinggal di sebuah Motel tidak tinggal untuk waktu yang lama dan cenderung untuk tinggal paling lama hanya beberapa hari. Temukan artikel menarik lainnya : di blog ooogitu dan juga blog sukabacainformasi ditunggu kunjungan Anda ;) Penampilan terbaik Motel adalah bangunannya yang berbentuk u dan halamannya sebagai tempat parkir yang luas. Mobil-mobil pengunjung diparkir tepat di luar pintu mereka, hanya beberapa meter jauhnya. Ini membuatnya sangat nyaman bagi orang-orang yang membawa banyak barang bawaan atau hanya merasa nyaman mengetahui bahwa mobil mereka
bangun bangun....!!!
suatu permasalahan mampu membuat qt lebih kuat, bener gitu?

Keep fighting...

Daily Life itu seperti kerucut, atau bisa juga bukit, kalau sehari2 perjuangan kita hanya mampu mencapai setengah dari bukit itu, maka yang mampu kita raih itu pun hanya setengahnya, sekedarnya, esoknya kembali ke titik awal dan naik lagi sesuai aktivitas yang kita kerjakan, namun lagi2, bila kita hanya sampai pada sekedar memenuhi kewajiban, keharusan dalam melaksanakan perannya sebagai seseorang, baik seorang anak, seorang hamba, seorang istri, seorang pegawai kantor, seorang kepala keluarga, dan sebagai seseorang lainnya, maka sejumlah itulah yang dapat kita raih, esoknya, atau bahkan sampai berpuluh2 tahun kemudian, kita hanya akan kembali ke titik awal pendakian dan terus naik dan kembali turun lagi. Lain halnya jika kita sanggup meluangkan waktu sekejap saja diantara waktu yang telah diberikan Tuhan yaitu diantara tengan malam atau menjelang subuh, sejenak hanya untuk berpikir apa saja yang telah kita lakukan hari ini, menghitung kembali, berapa kali diantara kegiatan atau kejadi

Vitamin untuk Otak

Siapa bilang stimulan otak itu hanya terdpat dari makanan, contohnya makanan yang mengandung gingko biloba, protein, vitamin B12 yang bisa diperoleh dari daging ikan dan susu keju, vitamin A yang banyak terdapat dalam wortel, vitamin B, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, alpukat, pisang, anggur, dll. Faktanya, Otak dapat menghasilkan stimulan tersendiri! Otak yang sering digunakan akan memproduksi lebih banyak zat kimiawi dan memproses sendiri zat kimia tersebut sehingga otak lebih ‘encer’, manusia akan lebih cerdas dengan sendirinya karena proses kimiawi otak yang dihasilkannya… jika dihubungkan dengan Al-Qur’an, kita jadi dapat menemukan keterkaitannya. Jika kita membaca Al-Qur’an secara kontinyu dengan mendalami maknanya, mempelajarinya, otomatis otak kita akan memproduksi lebih zat kimiawi penggerak otak dengan sendirinya. Karena isi dari Al-Qur’an sangat penuh dengan makna, tentu dapat ditemukan hanya oleh manusia yang benar-benar mengkajinya, banyak keterkaitan satu a

KELAS 'SERIUS' VS KELAS 'SANTAI'

Hasil UTS kemarin telah menunjukkan sebuah bukti adanya perbedaan antara kelas ‘serius’ dan kelas ‘santai’. Ketika tatap muka dilakukan di ruang kelas serius hanya 2 kali sebelum saatnya waktu UTS tiba, dibanding dengan kelas santai yang sampai tujuh kali, ternyata hasil UTS membuktikan 30% siswa di kelas ‘serius’ mendapatkan nilai A plus, 40% nilai A, dan sisanya nilai B. sedangkan di kelas santai, meski tatap muka sering diadakan, berbagai tugas, latihan, diskusi dan simulasi telah dilakukan namun hanya kurang lebih 10% saja yang mencapai nilai A plus, 25% B, dan 35% C. Bahkan sisanya harus mengulang kembali alias remedial. Tragis bukan, lantas dimana letak kesalahannya, apakah karena statusnya yang ‘santai’. Santai dalam menghadapi segala hal, santai meski Ujian Akhir Nasional segera menghampiri, penentuan kelulusan telah menunggu, menentukan nasib masa depan, lanjut sekolah, atau tidak lulus, tapi cukup ‘santai-santai’ saja… atau karena lingkungan kelas yang kurang cukup kuat unt

PENANGGULANGAN BENCANA ALAM

MATERI PLH KELAS IX BAB III A. Sosialisasi Tanda-Tanda Bencana Alam Dilihat dari potensi bencana alam yang ada, Indonesia merupakan negara dengan potensi bahaya yang sangat tinggi, Potensi bencana yang ada dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu potensi utama (main hazard potency) dan potensi bahaya ikutan (collateral hazard potency). Potensi utama dapat dilihat dari zona-zona rawan bencana, sedangkan potensi bahaya ikutan diantaranya adalah kepadatan pemukiman penduduk. Selain sosialisasi bencana yang dapat dilakukan seperti telah dikemukakan pada Bab II, juga harus dipikirkan mengenai segala hal yang diperlukan untuk melaksanakan pengungsian bila perlu. Pengungsian adalah memindahkan orang(apabila memungkinkan juga binatang dan harta benda), ke daerah yang aman dari bencana. Pengambilan keputusan untuk melakukan pengungsian adalah hal yang penting pada saat bencana. Terutama dalam penyelamatan jiwa dan barang berharga. Perencanaan proses pengungsian bertujuan untuk : 1. Mence